Senin, 01 Juni 2009

Dunia Islam


Setelah Sekian Lama Mencari Agama yang Benar, Seorang Pemuda Australia Putuskan Memeluk Islam


Seorang Pemuda Australia mengumumkan keislamannya setelah sekian lama mencari agama yang benar. Pemuda tersebut menuturkan kisahnya, “Kisahku ini berawal ketika aku mencari agama yang benar pada tahun pertama di bangku kuliah. Saat itu ayah dan ibuku bercerai, anjingku mati, dan tragisnya hal itu terjadi dalam pekan yang sama. Dan pada tahun yang sama pula, aku kehilangan temanku. Dari sinilah, aku mulai bertanya, “Kenapa aku ada?” “Apa sebenarnya tujuan hidup ini?” Kemudian aku mulai mencari agama yang benar.
Karena aku orang australia, tentu teman-temanku beragama nasrani. Suatu ketika aku pergi bersama mereka ke perkemahan. Di sana orang-orang sedang mengerjakan shalat sambil bersenandung yang aku tidak memahaminya. Dan yang dapat kutangkap hanyalah ungkapan, “Allah mencintaiku”, hal itu saat aku menanyakan kenapa anjingku mati?
“Banyak pertanyaan yang membuatku bingung. Ketika aku tanyakan kepada pendeta atau dukun, setiap mereka menjawabnya dengan jawaban yang berbeda satu dengan yang lainnya tanpa memberikan satu dalil pun dari kitab suci. “Aku juga pernah berkenalan dengan seseorang yang menganut agama hindu. Aku menanyakan kepadanya, ‘Apa alasannya meletakkan kepala gajah di atas patung-patung mereka?’. Maka jawabannya pun bukanlah jawaban yang diharapkan”, lanjut pemuda itu.
Pemuda itu menceritakan lebih jauh, bahwa dia juga telah mencari di dalam sekte-sekte di agama Kristen, agama yahudi, dan budha, tapi belum menemukan jawaban yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang membuatnya bimbang dan labil.
Suatu hari, dia ditanya oleh salah seorang temannya tentang agama-agama yang telah dia pelajari. Dia menjawab, bahwa dia telah mencari (agama yang benar) di dalam agama nasrani, budha, dan yahudi. Lalu temannya bertanya kepadanya, “Kenapa kamu tidak berusaha mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan meresahkanmu mu di dalam Islam?”, maka dia menjawabnya dengan nada mengejek, “Mereka adalah teroris”. Tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam salah satu masjid. Di sana seorang berjanggut lebat yang dikenal dengan Abu Hamzah dan beberapa orang menghampiri dan menyambutnya serta sangat memuliakannya. Lalu mengajaknya berbincang-bincang dengan lembut dan penuh hormat. Abu hamzah menjawab setiap pertanyaannya dengan ayat al-Qur’an al-karim.
Pada suatu malam pemuda tersebut berusaha mendapatkan sebuah isyarat yang membawanya masuk ke dalam Islam, ketika ada sebuah kilat dan petir, tapi tidak terjadi sesuatu apapun.
Kemudian dia memutuskan secara tiba-tiba untuk membaca sebagian ayat-ayat al-Qur’an al-Karim, lalu dia menemukan ayat-ayat “Tadabbur” (renungan) tentang penciptaan langit-langit, bumi, matahari, bintang-bintang, dan planet-planet, maka dari sinilah dia memutuskan untuk memeluk Islam.

Riwayat Bupati Gresik


Drs. K.H. Robbach Ma'sum, MM Bupati Gresik

Memberikan Yang Terbaik Bagi DaerahDrs. KH. Robbach Ma'sum, MM merupakan putra asli Gresik yang lahir pada tanggal 25 Maret 1947 dari pasangan keluarga harmonis KH. Ma'sum Sufyan dan Hj. Masrifah. Lingkungan keluarga yang agamis telah membentuk karakternya sebagai anak bangsa yang berpendidikan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Pendidikannya diselesaikan dengan baik sejak SR, Madrasah Ibtidaiyah Ihyaul Ulum, Madrasah Tsanawiyah Ihyaul Ulum, hingga mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1975 dari Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel - Surabaya.Tak puas sampai disini, selanjutnya bahkan pada tahun 2002 berhasil menyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Kediri - Kediri.
Sesungguhnya karir Drs. Robbach Ma'sum, MM sebagian besar dijalaninya di dunia pendidikan. Diawali sebagai seorang guru di MTs dan MA PP Ihyaul Ulum Dukun - Gresik (1967 - sekarang), serta di MA Kanjeng Sepuh Sidayu (1967 -1979), suami dari Hj. Armiyatun, BA., ini kemudian tenaga pengajar di lembaga lainnya seperti IAIN Sunan Ampel - Surabaya (1976 -1983), MAN Gresik (1979 -1989), UNIG/STIT R. Santri (1987 - sekarang), STIA Qomarudin (1988 -sekarang), dan Pasca Sarjana Universitas Putra Bangsa (2002 -sekarang). Sedangkan sebelum dipercaya menjadi Bupati Gresik untuk periode 2000 - 2005, jabatan terakhirnya adalah sebagai Ketua DPRD Kabupaten Gresik (1999 - 2000).
Drs. Robbach Ma'sum, MM adalah sosok pemimpin yang mempunyai kemampuan manajerial handal. Selain disibukkan dengan berbagai tugas di lembaga pendidikan, politik dan birokrasi, beliau juga aktif di berbagai organisasi yang telah dijalaninya sejak menjadi siswa di PP Ihyanul Ulum Dukun. Beberapa kiprahnya yang cukup menonjol antara lain sebagai Wakil Ketua Senat Mahasiswa Ushuluddin IAIN Surabaya, Ketua II GP Ansor cabang Gresik, Wakil Ketua KNPI Cabang Gresik, Ketua Ittihadul Mubalighin Kabupaten Gresik, Ketua NadhatuI Ulama cabang Gresik, Ketua Divisi RMI wilayah JawaTimur, Anggota Pakar ICMI Orsat. Gresik, Ketua Dewan Syuro DPC Partai Kebangkitan Bangsa, dan berbagai organisasi lainnya.
Walaupun berkarir di berbagai bidang, Drs. Robbach Ma'sum, MM tetap konsisten dengan etos kerja yang telah terpatri sejak awal pengabdiannya, yaitu ingin memberikan yang terbaik bagi daerah. Dengan visi terwujudnya masyarakat Gresik yang agamis, dinamis, demokratis, berkeadilan dan sejaktera, beliau terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya. Misi yang diembannya untuk merealisasikan misinya tersebut antara lain adalah : mewujudkan masyarakat yang beriman, berilmu dan beraklaq mulia menuju kehidupan yang harmonis; mewujudkan sumber daya manusia yang profesional, produktif dan mandiri; meningkatkan peran serta masyarakat di segala bidang kehidupan dalam suasana yang kondusif sesuai hak dan kewajiban; meningkatkan pelayanan masyarakat yang berkeadilan dan menjujung tinggi supremasi hukum; serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya taraf hidup.

Jumat, 29 Mei 2009

Cerita Unik

Ghaib di tanah suci sejak musim haji

Musim haji sudah lewat setengah tahun, tapi masih ada seorang jemaah haji Indonesia kesingsal di tanah suci. Dia bukanlah orang desa yang buta huruf, tapi seorang dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pengajar mata kuliah kimia.Nama jemaah itu Suharman, umur 64 tahun. Ciri-ciri fisiknya, kepala botak dan hidungnya mancung. Dia masuk dalam rombongan kloter 37 Embarkasi Juanda, Surabaya.Karena hingga kini belum ditemukan dan tidak jelas nasibnya, masih hidup atau sudah mati, maka Suharman dinyatakan ghaib. Pernyataan itu secara resmi dikeluarkan Pemerintah Indonesia melalui surat Departemen Agama nomor DT.I.V/6/Hj.04/3640/2003, tanggal 18 Juli 2003. Dalam surat itu dinyatakan, Suharman belum ditemukan dan masih terus diadakan pencarian.Banyak spekulasi berkembang seputar ghaibnya Suharman. Ada yang menduga, Suharman sudah meninggal dunia. Namun, dugaan ini meragukan karena tak satupun orang berani bersaksi bahwa Suharman telah meninggal. Selain itu, tak satupun rumah sakit di Makkah menangani jenazah laki-laki bernama Suharman dari Surabaya.Di Makkah, jemaah haji yang meninggal karena sebab apapun, akan ditangani Rumah Sakit Al Zaher. Rumah sakit khusus jemaah haji ini mencatat secara lengkap, detil dan rinci identitas jenazah yang dirawat di rumah sakit bertaraf internasional itu. Sedangkan nama Suharman, tak pernah tercatat di rumah sakit ini.Ada juga yang menduga, lelaki kelahiran Situbondo, 24 Agustus 1939 itu, sengaja menghilang karena ingin bermukim di tanah suci. Namun, spekulasi ini terbantah, karena jika ini yang diinginkan, pasti yang bersangkutan akan memberitahu anak dan istrinya di Surabaya, atau koleganya di Unesa. Sementara, Suharman tak pernah kirim kabar secuilpun, pada siapapun.
Mungkinkah Suharman ditangkap Polisi Saudi? Ternyata juga tidak. Keluarga maupun Pemerintah Indonesia yang menanyakan secara resmi mengenai keberadaan Suharman ke Kantor Polisi Saudi, memperoleh jawaban, bahwa jemaah haji Indonesia bernama Suharman, tidak pernah berurusan dengan Polisi Kerajaan Saudi.Suharman mendadak hilang, setelah dirawat di Rumah Sakit Ajiziah, Makkah, karena mengalami depresi. Dia meninggalkan rumah sakit 28 Februari 2003, tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit. Sejak itulah, pemegang paspor haji nomor 13063568 Embarkasi Juanda Surabaya itu tidak jelas nasibnya.Murah senyum Ghaibnya Suharman membuat kampus Universitas Negeri Suarabaya, terutama di Fakultas MIPA Jurusan Kimia tempatnya mengajar, masih berselimut duka.Rona kesedihan tampak jelas di wajah Sekretaris Jurusan Kimia, Harun Nashrudin MS, saat ditanya mengenai kabar Suharman. "Jangan wawancarai saya tentang Pak Suharman," pinta Nashruddin kepada Suara Santri yang menemuinya.Sekretaris Jurusan Kimia itu kemudian menyodorkan selembar surat dari Departemen Agama kepada Suara Santri. Isinya, menjelaskan, bahwa Suharman hingga kini belum ditemukan. Ketua Jurusan Kimia, Drs Bambang Sugiarto MPd, juga tidak bersedia menjelaskan nasib koleganya yang ghaib di tanah suci itu. Bambang hanya menjelaskan, tugas mengajar Suharman dilimpahkan ke dosen lain.Sejumlah mahasiswa jurusan kimia yang hendak diwisuda tahun ini, sedang berkumpul di Gedung C2 Unesa, mendadak muram ketika Suara Santri bertanya tentang Suharman, dosen mereka yang tak jelas nasibnya."Bapak Suharman adalah dosen senior dan sesepuh di sini. Satu tahun lagi Bapak pensiun, semua orang menghormati beliau. Kami merasa sangat kehilangan," kata salah satu mahasiswa Suharman."Beberapa waktu lalu, kami dan teman-teman mengadakan doa bersama untuk Bapak Suharman," lanjut mahasiswa kimia yang lain."Pak Suharman sabar, penuh canda, tidak pernah berkata kasar sedikitpun kepada mahasiswa, dan selalu tersenyum kepada siapa saja," kenang seorang mahasiswa kimia."Kesan saya yang sangat dalam, Bapak Suharman tidak pernah membentak-bentak, dan suka bercanda dengan mahasiswa," kenang mahasiswa lain yang juga akan lulus tahun ini."Kadang-kadang beliau bercanda, he,......anak Ponorogo....... ayo,....masak nggak bisa," ucapnya menirukan gaya bicara Suharman. Selanjutnya, terlihat rona kesedihan di wajah mahasiswa itu, lantaran mengenang dosennya yang ghaib di tanah suci hingga kini.

Peninggalan Sunan Giri Gresik

MENITI PENINGGALAN KANJENG SUNAN GIRI DI GRESIK

Kemasyhuran Kanjeng Sunan Giri sebagai mubaligh di dalam menyiarkan agama Islam terkenal mulai dari rakyat biasa sampai menelusup ke pintu-pintu istana kerajaan Majapahit. Keberhasilan beliau di dalam mendirikan pesantren atau perguruan di Giri Gresik, sampai berdatanglah para murid dari Sulawesi, Kalimantan, Madura, Kangean, Nusa Tenggara, Halmahera, Nusa Tenggara dan pulan-pulau yang lain. Kalangan orang-orang atasan, sampai-sampai beliau mendapat tuduhan sebagai seorang feodal dan berkompromi dengan para petinggi kerajaan Majapahit, adalah karena usaha beliau untuk mendekati pihak kerajaan Majapahit agar strategi untuk mengembangkan agama Islam di Jawa berhasil. Kewibawaan beliau sangat dihormati di kalangan para wali, karena ilmu dan kepribadian yang beliau miliki. Keputusan musyawarah para wali beliau diangkat sebagai MUFTI, dan Pemimpin Agama Islam seluruh Jawa, maka pengaruh beliau sangat besar terhadap jalannya Da’wah saat itu. Gresik yang pada jaman dahulu dinamakan KOTA TANDES oleh masyarakat setempat, hal ini bisa dibaca pada ukiran sebuah batu berbentuk lingga yang terletak di depan Makam Tumenggung Poesponegoro adalah Bupati Gresik yang pertama kali. Gresik adalah bumi Allah yang diwangsitkan dari hamba Allah yaitu Syeikh Maulana Ishak kepada putranya yakni Joko Samodra hasil perkawinan dengan Dewi Sekardadu putri Prabu Menak Sembuyu adalah penguasa negeri Blambangan pada waktu itu.Bayi kecil yang konon menurut cerita akan dibunuh oleh sang nenek yang dan lantas urung niatnya akhirnya sang nenek menitahkan agar anak laki-laki (Joko) Dewi Sekardadu itu dimasukkan ke dalam peti dan kemudian dilarungkan ke laut lepas (Samudra). Alangkah sedihnya hati serta lemah lunglilah segala sendi tulang Ibunda Dewi Sekardadu dan suatu malan di Selat Bali perahu dagang dari Gresik oleng, berputar-putar terus di tengah laut, tidak mau maju maupun mundur kejadian ini tampaknya oleh awak perahu sadar tidak sadar di sekitar perahu terlihat sebuah peti terapung-apung, diambilah peti itu dan dibuka mereka terperanjat karena di dalamnya terbaring seorang bayi laki-laki sedang menangis. Awak perahu urung melanjutkan perjalanannya dan kembali ke kota Gresik dan bayi yang ditemukan diserahkan ke juragannya yaitu Nyai Gede Pinatih dan si-jabang bayi diberi nama JOKO SAMUDRA oleh ibu angkatnya.Dalam perjalanan hidup remaja Joko Samudra belajar mengaji atau belajar agama Islam ke Ampel, Surabaya. Pesantren Ampel di bawah asuhan Sunan Ampel atau Raden Rakhmat yakni saudara sepupu ayahnya sendiri. Setiap hari Joko Samudra pulang balik dari Gresik ke Ampel Surabaya pergi mengaji sampai memahami betul pelajaran agama Islam seperti ilmu Fiqih, ilmu Tauhid, Alqur’an dan sebagainya. Atas pesan dari ayah Joko Samudra Sunan Ampel memberi nama RADEN PAKU.Dalam usia dewasa Raden Paku bersama sahabatnya yaitu putra dari Sunan Ampel yang bernama Raden Maulana Makhdum Ibrahim yang kemudian termasyhur dengan sebutan SUNAN BONANG bertemu Syeikh Maulana Ishak yakni ayah kandung dari Raden Paku sendiri. Selama tiga tahun pertemuan dengan orang tua Raden Paku banyak mendapatkan pembelajaran berbagai ilmu agama Islam baik dari Syeikh Maulana Ishak atau guru-guru lainnya di Pasai, terutama Ilmu Tauhid dan Tashawwuf, Raden Paku sangat mendalaminya. Atas semua yang dimiliki Raden Paku yakni baik ilmu agama atau kepribadian yang bersinar, oleh salah seorang gurunya memberikan nama “MAULANA ‘AINUL YAQIN”. Joko Samudra atau Raden Paku atau Maulana Ainul Yaqin dalam proses pendirian pesantren sebelumnya menerima wangsit dari ayahnya sewaktu ia masih belajar di Pasai dahulu setelah diberi bekal segumpal tanah. Segumpal tanah itu adalah sebagai alat untuk mendari tempat bila Raden Paku akan mendirikan pesantren. Maka Raden Paku pergi mengembara mencari daerah atau tempat yang sesuai untuk mendirikan pesantren. Melalui desa yang bernama Margonoto, termasuk daerah Gresik, sampailah Raden Paku ke tempat yang agak tinggi atau sebuah bukit. Di situ Raden Paku merasa sejuk dan damai hatinya. Kemudian ia mencocokkan tanah yang dibawanya dengan tanah di tempat tersebut, ternyata sesuai benar dengan segenggam tanah yang diberikan oleh ayahnya dahulu. Desa itu namanya SIDOMUKTI dan di situlah kemudian Raden Paku mendirikan pesantrennya. Karena tempat itu merupakan tanah yang tinggi atau gunung, maka tempat itu dinamakan GIRI dalam bahasa Sansekerta mempunyai arti Gunung. Di Giri inilah Raden Paku mendirikan pesantren dengan kemasyhurannya beliau terkenal dengan sebutan SUNAN GIRI. Kemudian tempat itu menjadi sebuah keraton atau kerajaan yang dikenal dengan nama GIRI KEDATON. Dahulunya tempat ini jarang ditempati manusia kemudian menjadi sangat ramai sekali, menjadi subur, dan makmur, sehingga Giri menjadi tempat yang disenangi banyak orang.Peninggalan Kanjeng Sunan Giri diantaranya; menurut keterangan Juru Kunci Mbah H. Abdul Jalil 73 tahun, yang sejak 1961 mulai bertugas menjaga dan melestarikan peninggalan hasil dari peradaban dan kebudayaan manusia jaman dahulu yang sangat tingi nilainya yakni:
  • Masjid Jami’ Ainul Yaqin lokasi di Sidomukti
  • Pulo Pancikan (petilasan pijakan) Kanjeng Sunan Giri lokasi Kecamatan Gresik
  • Petilasan tempat Kanjeng Sunan Giri memberikan brifing kepada aparat pemerintah lokasi Kelurahan Sidomukti
  • Kolam Wudlu keluarga Kanjeng Sunan Giri lokasi Kelurahan Sidomukti
  • Petilasan Kolam Wudlu Masjid Giri Kedaton lokasi Kelurahan Sidomukti
  • Petilasan Paseban (Majelis Sidang) Pemerintahan Kanjeng Sunan Giri lokasi Kelurahan Sidomukti
  • Telogo Pegat lokasi Kelurahan Sidomukti
  • Batu Giwang Petilasan tempat Sholat Kanjeng Sunan Giri
  • Trap Undak-undakan menuju pondok pesantren lokasi Kelurahan Sidomukti
  • Telogo Pati lokasi di desa Klangonan
  • Petilasan Pertapaan Kanjeng Sunan Giri (Gunung Batang) lokasi Kelurahan Gulomantung
  • Telogo Sumber lokasi di desa Kembangan
  • Makam Kanjeng Sunan Giri beserta sanak keluarga dan pengikutnya.

Hal di atas adalah merupakan aset pemerintah daerah Gresik yang dikembangkan sebagai area wisata yang mempunyai nilai-nilai relegius dan dapat dijadikan tempat melepas kepenatan dari kesibukan sehari-hari sembari mempertebal keimanan. Problematikahnya saat ini di sekitarnya nisan-nisan peninggalan keluarga Kanjeng Sunan Giri telah berdiri warung-warung dan kedai menurut tutur mereka ini merupakan ikhtiar setelah dihimpit krisis ekonomi, bagaimana pembenarannya mari kita renungkan bersama.

Jumat, 22 Mei 2009

Perbedaan




memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.Saat kau Menyukai seseorang, kau ingin
Saat kau Menyayangi seseorang, kau inginsekali membuatnya bahagia dan bukanuntuk dirimu sendiri.
Saat kau Mencintai seseorang, kau akanmelakukan apapun untuk kebahagiaannyawalaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
Saat kau Menyukai seseorang dan beradadi sisinya maka kau akan bertanya,Bolehkah aku menciummu?".
Saat kau Menyayangi seseorang dan beradadi sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?".
Saat kau Mencintai seseorang dan beradadi sisinya maka kau hanya akanmenggenggam erat tangannya… .
SUKA adalah saat ia menangis, kau akanberkata "Sudahlah, jangan menangis".
SAYANG adalah saat ia menangis dan kauakan menangis bersamanya dan memeluknya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kauakan membiarkannya menangis dipundakmusambil berkata, "Mari kita selesaikanmasala h ini bersama-sama".
SUKA adalah saat kau melihatnya kau akanberkata,"Ia sangat cantik dan menawan".
SAYANG adalah saat kau melihatnya kauakan melihatnya dari hatimu dan bukanmatamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kauakan berkata, "Buatku dia adalah anugrahterindah yang pernah Tuhan berikan padaku".
Pada saat orang yang kau SUKAmenyakitimu, maka kau akan marah dan takmau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGmenyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAmenyakitimu, kau akan berkata, "Tak apadia hanya tak tahu apa yang dia lakukan".
Pada saat kau SUKA padanya, kau akanMemaksanya untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akanmembiarkanny a memilih.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akanselalu menantinya dengan setia dan tulus.
SUKA adalah kau akan menemaninya bilaitu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya disaat dia membutuhkan.
CINTA adalah hal yang memberi dengankeikhlasan
SUKA adalah hal yang menuntut
SAYANG adalah hal memberi dan menerima
CINTA adalah hal yang memberi denganikhlas…. .
Pikirlah dengan dewasa, dan bedakan apaitu SUKA, SAYANG, dan CINTA


Senin, 18 Mei 2009

Sejarah MTQ

MTQ adalah kepanjangan dari Musabaqah Tilawatil Quran atau lomba membaca Al-quran dengan lagu yang selama ini sudah dikenal. MTQ telah ada di Indonesia sejak tahun 1940-an sejak berdirinya Jam'iyyatul Qurra' wal huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas terbesar di Indonesia.
Sejak tahun 1968, saat menteri agama dihabat K.H. Muhammad Dahlan (salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) MTQ dilembagakan secara nasional. MTQ pertama diselenggarakan di Makassar pada bulan Ramadhan tahun 1968. Kala itu hanya melombakan tilawah dewasa saja dan melahirkan Qari Ahmad Syahid dari jawa Barat dan Muhammadon dari Slawesi Selatan. MTQ kedua diselenggarakan di Banjarmasin tahun 1969. Tahun 1970 MTQ ketiga diselenggarakan di Jakarta dengan acara yang sangat meriah.
MTQ kini sudah berlangsung 23 kali. Banten akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke 24. Kini, tidak hanya lagu yang dilombakan, juga termasuk cerdas cermat, pidato, kaligrafi, dan lain sebagainya.
MTQ juga diselenggarakan antar dan di dalam instansi tertentu. MTQ Wartawan diselenggarakan secara rutin tiga tahun sekali dan telah memasuki MTQ kelima tahun 2008 kemarin. MTQ Pertamina terhenti sejak tahun 1980. MTQ Telkom dengan nama MAN (Musabaqah Al-Quran Nasional) tahun 2008 ini akan dilangsungkan di banda Aceh sebagai MAN ke delapan.
Lagu-lagu tilawah antara lain:Bayati, Syika, Nahwand, Rost, Jiharka, dan lain sebagainya.
Qari-qari terkenal asal Indonesia antara lain: K.H. Aziz Muslim, K.H. Bashori Alwi, Hj. Rofiqoh darto Wahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah, Hj.
Maria Ulfah, Muammar ZA, Muhammadong, Muhammad Ali, H. Wan Muhammad Ridwan Al-Jufrie', Hj Nur Khoiriyah dan lain sebagainya.

Minggu, 17 Mei 2009

Tips-tips

20 tips and trik model keluarga muslim masa kini.


keluarga sakinah adalah idaman setiap insan. memiliki istri cantik, suami yang ganteng, beriman, disiplin dan banyak kriteria lain yang berbeda antar individu. lalu sejauh manakah kita telah melangkah? patutkah semua impian kita terwujud, haruskah? bila tidak? sejauh manakah kita telah bersikap? telahkah kita siap dengan segala hal kedepan? ne ada beberapa tips yang cuma saya copy paste dari sumber yang tidak saya ketahui pasti, en telah saya edit seperlunya. selamat membaca All.1. ketika akan menikah• janganlah mencari isteri, tetapi carilah ibu bagi anak-anak kita.• janganlah mencari suami, tetapi carilah ayah bagi anak-anak kita.2. ketika melamar• anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada alloh melalui orangtua/wali si gadis.3. ketika akad nikah• anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan alloh.4. ketika resepsi pernikahan• catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendo’akan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan do’a mereka.5. sejak malam pertamaBersyukur dan bersabarlah• anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat6. selama menempuh hidup berkeluarga• sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh dengan onak dan duri7. ketika biduk rumah tangga oleng• jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegangan tangan.8. ketika belum memiliki anak• cintailah isteri atau suami anda 100%.9. ketika telah memiliki anak• jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.10. ketika ekonomi keluarga belum membaik• yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.11. ketika ekonomi membaik• jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.12. ketika anda adalah suami• boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan anda.13. ketika anda adalah isteri• tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.14. ketika mendidik anak• jangan pernah berpikir bahwa orangtua yang baik adalah orangtua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak.15. ketika anak bermasalah• yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya.16. ketika ada pil• jangan diminum, cukupkanlah suami sebagai obat.17. ketika ada wil• jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.18. ketika memilih potret keluarga• pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga masjid.19. ketika ingin langgeng harmonisgunakanlah formula 6 k :1. ketaqwaan2. kasih sayang3. kesetiaan4. komunikasi dialogis5. keterbukaan6. kejujuran20. ketika istri atau suami pergi• jagalah diri dan yakinlah ia pasti akan kembali. Ingatlah kata-kata mutiara: perkawinan itu ibarat 2 orang yang berada dalam satu sampan dilautan luas, jika satu orang menggoyangkannya, maka yang lain harus menjaga keseimbangannya, atau mereka akan tenggelam bersama.